Kematian Jiwa Kemanusiaan Lebih Berbahaya |
وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."
Selain menganugerahi ruh dalam arti nyawa, Allah SWT juga mengaruniai manusia dengan akal dan hati. Keduanya yaitu akal dan hati ketika berfungsi dengan benar akan menghasilkan ekspresi kejiwaan yang mulia.
Karena akal dan hati berfungsi sebagai mesin berfikir. Ketika mesin ini orderdilnya disentuh dengan ayat-ayat Allah SWT, hadist Nabi Muhammad, dan teladan dari para shalihin akan membuahkan akhlaqul karimah dalam bermuamalah. Apakah dengan pasangan, anak, tetangga, bermasyarakat hingga bernegara.
Lantas, kenapa ada peristiwa ibu tega membunuh anak kandungnya? Sebagaimana yang dilakukan seorang ibu di Brebes Jateng yang menggorok 1 anaknya hingga tewas, dan 2 anak lainnya yang masih hidup dengan banyak luka sayatan?. (https://www.detik.com/jateng/berita/d-6001866/menyoal-kondisi-kesehatan-mental-ibu-gorok-3-anak-di-brebes)
Akal dan Hati Yang Tercemar
Sebagaimana alam jika tercemar akan rusak ekosistemnya. Fungsinya pun akan bergeser menjadi tidak menjadikan manusia nyaman tinggal di dalamnya.
Sama, akal dan hati jika tercemar juga akan rusak fungsinya. Sehingga pemiliknya tidak lagi nyaman hidupnya. Jadi, faktor internal yang bisa membuat seseorang bertindak diluar nalar kemanusiaan adalah rusaknya fungsi akal dan hatinya. Sehingga orang tersebut tidak nyaman, tidak tenang hidupnya.
Lantas, polutan apa yang mencemari akal dan hati sehingga bisa merusak fungsi keduanya?
Pertama, polutan dalam diri manusia. Diantara polutan dalam diri manusia adalah tidak mau sholat, tidak mau membaca Al Quran, tidak mau memahami kandungan al Quran, tidak mau dzikir, tidak mau membaca kisah hidup para Nabi dan sholihin, tidak bersyukur dll.
Polutan ini jika dibiarkan menjadikan onderdil akal dan hati disentuh dengan hal yang tidak tepat. Dengan bahasa lain orderdil akal dan hati menjadi dikuasai nafsu, bisikan syetan dan bisikan manusia yang tidak benar (Qs. An Nass: 5-6) .
Nah, akhirnya ekspresi akal dan hati adalah ekspresi kejiwaan yang jauh dari rahmat Allah SWT. Kalau sudah demikian, manusia bisa menjadi tidak mampu mengendalikan kenormalannya sebagai manusia. Hingga mati jiwa kemanusiaannya. Bukankah Allah SWT sudah mengingatkan dalam al Quran yakni dalam Qs al A'raf ayat 179.
وَلَـقَدْ ذَرَأْنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَا لْاِ نْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اٰذَا نٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَا ۗ اُولٰٓئِكَ كَا لْاَ نْعَا مِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
"Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 179)
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyebut manusia yang tidak memfungsikan akal dan hatinya dengan benar seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Astagfirullah. Rabbigfir, warham, wa anta khairurraahimiin. Aamiin.
Kedua, polutan dari luar diri manusia. Polutan eksternal ini tidak kalah bahayanya. Karena polutan ini bisa memberikan pengaruh kepada manusia skala dunia. Polutan tersebut adalah sistem hidup yang tidak benar. Yaitu sekulerisme-kapitalisme.
Sekulerisme-kapitalisme ini paham yang lagi mengglobal. Telah merasuk ke seluruh penjuru dunia. Paham ini memisahkan ajaran agama dalam praktek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Urusan dunia diatur sesuai aturan dan kehendak manusia. Sehingga al Khaliq ditinggalkan dalam kehidupan, diingat saat beribadah saja.
Padahal manusia itu, walau hanya semenit lupa dengan al Khaliq, bisa menjadikan dirinya terjatuh pada kriminalitas dan kemaksiatan. Kejahatan dan perilaku tidak betul lainnya adalah buah amnesianya manusia dengan Allah SWT.
Nah, ketika manusia amnesia dengan Allah SWT, akhirnya, aturan atau sistem yang diterapkan bukan aturan Allah SWT. Lalu diantara akibatnya muncullah yang namanya kemiskinan struktural. Yaitu dibuat miskin oleh sistem buatan manusia. Nah, kasus ibu di Brebes yang tega menggorok anaknya sendiri, juga dikabarkan karena tekanan ekonomi.
Ekonomi kapitalisme sangat berpotensi menjadikan orang miskin. Karena, sistem ini, melegalkan kekayaan alam dikuasai individu kaya bukan negara, sehingga rakyat tidak menikmati basil pengelolaan kekayaan alam secara maksimal. Penikmatnya adalah para investor swasta.
Berikutnya, sistem kapitalisme tidak menjamin lapangan pekerjaan bagi rakyat. Makanya banyak orang menganggur. Sistem kapitalisme tidak memiliki mekanisme penjaminan bagi asnaf fakir miskin untuk hidup sejahtera.
Selanjutnya, semua layanan umum dalam sistem kapitalisme diberlakukan sistem bisnis dengan rakyat (berbayar). Dan pasar banyak yang dikuasai kartel sehingga harga kebutuhan bisa dinaik turunkan semau kartel. Kenapa mereka bisa tega berbuat begitu? Karena ekonomi kapitalisme menihilkan spirit spiritual dan moral, yang ada spirit mencari keuntungan. Inilah cuplikan ekonomi kapitalisme yang bisa menghasilkan kemiskinan struktural.
Dengan demikian, polutan eksternal berupa sistem ini, sangat berbahaya. Matinya jiwa kemanusiaan bisa dipicu oleh sistem yang tidak benar ini. Dikatakan bahwa, orang baik yang hidup di sistem yang rusak, lama-lama bisa ikut rusak. Jadi, meninggalkan sistem sekulerisme-kapitalisme itu keharusan.
Penutup
Matinya raga tidak membahayakan manusia. Tapi matinya jiwa kemanusiaan bisa menciptakan petaka. Sentuh akal dan hati dengan ayat-ayatNya, suburkan iman dan tawakkal kepadaNya. Dan ganti sistem sekulerisme-kapitalisme dengan sistem Islam, inshaAllah berkah, sejahtera, selamat dunia dan akhirat.
Allah SWT berfirman:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al A'raf 7: Ayat 96)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar