يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label Pemikiran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemikiran. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Agustus 2020

PROSES ITU KATA KERJA

Proses, kata kerja untuk menjelaskan alur perubahan pemikiran dan perbuatan. Bila dalam KBBI dimaknai dengan runtunan perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Dengan definisi demikian maka kata proses memiliki kedalaman makna di kehidupan manusia. Sering kita mengatakan, "sedang berproses". Kata "sedang" menunjukkan bahwa perbuatan itu berlangsung saat ini. Kapan kata "sedang" akan di hapus itu tergantung pada standar keberhasilan dimata individu tersebut. Indikator apa yang ia tetapkan dari yang ia katakan sedang berproses.

Proses, bila dikaitkan dengan runtunan perubahan pemikiran pada diri seseorang, maka ia setidaknya terbagi dalam dua hal. Apabila hal ini didasarkan pada QS. Al Baqarah: 257. Pertama, runtunan perubahan pemikiran kepada yang hak -dari kegelapan menuju cahaya-. Kedua, runtunan perubahan pemikiran kepada yang batil -dari cahaya menuju kegelapan-. Adapun dari sisi proses, bila dikaitkan dengan runtunan perubahan perbuatan pada diri seseorang, maka ia tidak ada kata berhenti berproses.

Pemikiran bukanlah angka. Ia tidak konstan. Pemikiran berkembang. Seiring ilmu, pengetahuan, pengalaman, pergaulan, maka  pemikiran bisa berubah. Betul pemikiran yang akan memandu perbuatan seseorang. Tapi bila pemikiran dikaitkan dengan intelektualitas maka akan ada sisi pemikiran itu berhenti sampai pada tataran pemikiran. Realisasi dalam kehidupan belum tentu sama atau tidak tepat direalisasikan. Ambil contoh pemikiran dalam bentuk ilmu abstrak seperti matematika ataupun teori sosial, dan pelajaran eksak lainnya. Tidak sedikit dari kita mengatakan, ilmu yang didapat disekolah hanya dipelajari tanpa ada realisasi. Itu artinya, ilmu pengetahuan itu berhenti ditataran pemikiran. Tentu, kondisi ini tidak akan sama disetiap individu. Akan berbeda-beda aspeknya disetiap individu.

Pemikiran sebagai hasil berfikir manusia bukan berarti itu mutlak kegeniusan manusia. Peran Al khaliq sebagai dzat yang menganugerahi akal pada manusia tidak bisa di pisahkan. Allah berfirman,
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran)..." (QS. Al Baqarah: 257)

Dipun Waos Piantun Kathah