Tulisan ini kelanjutan dari http://saranakebaikan.blogspot.com/2020/08/proses-itu-kata-kerja.html?m=1. Bagi yang belum membaca silahkan diklik terlebih dahulu link tersebut, sehingga memiliki pemahaman yang utuh dari tulisan -Proses Itu Kata Kerja-
Proses adalah kata kerja yang menunjukkan adanya usaha. Pada kaitannya dengan runtunan perubahan perbuatan maka prosesnya seumur hidup. Tiap tahapan perkembangan manusia, maka ia melakukan proses akan tindakan yang ia lakukan. Masing-masing dari masa itu bila di cerna ditemukan bahwa proses perkembangan beriringan dengan proses perubahan perbuatan manusia.
Ketika ia baru lahir awal tindakan bayi adalah menangis. Menggerakkan organ tubuh yang ia bisa. Tangisan bayi menjadi ucapan baginya saat haus, lapar, risih dengan pipisnya atau bab nya dan ketidaknyamanan lainnya. Tangisan adalah bahasa ia. Dan naluri ibu bisa mencerna apa yang dimau sang buah hati.
Runtunan perubahan tindakan akan nampak saat ia terus tumbuh dan berkembang. Bertambah usia berkurang bahasa tangis seorang anak. Berganti menjadi perkataan. Saat usia balita berlalu akan semakin banyak kosakata pertanda keinginan, perbuatan yang anak maksudkan. Dari tidak bisa apa-apa menjadi bisa ini dan itu.
Hingga tiba masa remaja. Masa jangkauan interaksi sosial semakin melebar. Pengalaman mulai menjadi guru baginya. Sifat dan perilaku runut berubah seiring pemahamannya akan agama, norma dan pembelajaran dalam keluarga. Kedewasaan dalam bertindak dan berucap mulai tertata.
Berjalan waktu, sandungan dalam berperilaku akan tetap ada. Kesalahan dalam ambil keputusan dan tindakan. Inilah proses. Kata kerja yang to be continue sepanjang hidup manusia. Saat manusia mencapai masa berkeluarga maka runtunan perubahan berperilaku seseorang akan berkelanjutan. Karena hidup berkeluarga memberi pengalaman baru. Memberi pengaruh beda dengan masa single. Dari tanggungjawab yang ada dipundak, hingga amanah lainnya. Kondisi ini yang mengantarkan ketahap yang lebih matang lagi dalam mencerna kehidupan.
Lanjut masa tua, proses terus berlanjut. Bagaimana ia harus mampu mencapai puncak kebijaksanaan. Dengan segala rona kehidupan -asam garam- hidup, pahit getir kehidupan, perasaan semakin dekat dengan akhir kehidupan, membentuk perilaku yang tidak lagi mengejar keduniawian. Lebih banyak beribadah. Spiritual attitude pada mereka yang tersadar akan sampai pada puncak ketaatan.
Inilah proses. Hanya ajal yang bisa menghentikan proses yang manusia lakukan. Mungkin proses itu tidak dirasa oleh manusia. Tapi hakikatnya manusia terus menjalani proses dalam hidupnya. Setiap detik waktu pasti memberikan pengalaman. Dan bagi yang selalu berfikir, kian hari akan menemukan makna dari ayat-ayat qauliyah maupun kauniyah yang Allah SWT hamparkan. Inilah akhir proses yang Allah SWT kehendaki dari hamba-hambaNya. Hingga ia layak mendapatkan panggilan Allah SWT sebagaimana dalam firmanNya:َ
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
وَادْخُلِي جَنَّتِي
Wallahua'lam bis showwab