Sebagai tindak lanjut dari program penguatan moderasi beragama, kemenag telah menghapus konten terkait ajaran radikal pada 155 buku pelajaran agama Islam. Meliputi mapel Aqidah Akhlaq, Sejarah Kebudayaan Islam, Fiqih, Hadist, Al Quran dan bahasa Arab. Diantara konten Islam yang mendapatkan revisi adalah ajaran tentang khilafah. Selain itu kemenag juga memberikan pelatihan pengarustamaan Islam wasthiyah bagi guru juga dosen dan sekolah ramah anak. (cnnindonesia.com, 02/07/2020).
Moderasi Islam
Moderasi dalam kbbi diartikan sebagai pengurangan kekerasan dan penghindaran keekstriman. Moderasi adalah deferinsial dari kata moderat. Abdul Qadim Zalum dalam bukunya Persepsi-Persepsi Berbahaya Untuk Menghantam Islam Dan Mengokohkan Peradaban Barat menyebutkan bahwa moderat adalah sikap mengambil jalan tengah hasil konfrontasi berdarah antara pihak gerejawan dan para raja dengan para pemikir dan filosof Barat. Hasil pertarungan kedua pihak ini disepakatilah suatu jalan tengah yaitu pemisahan agama dari kehidupan (sekulerisme) yang kemudian menjadi aqidah bagi ideologi kapitalisme.
Dilihat dari sejarah munculnya istilah moderat, bisa diambil kesimpulan bahwa moderasi Islam adalah bentuk infiltrasi pemikiran sekuler pada benak umat Islam. Andaikan tidak ada infiltrasi bukan istilah moderasi yang mengemuka akan tetapi penerapan Islam kaffah sebagaimana seruan dalam QS. Al Baqarah: 208.
Adalah benar sejak kampanye perang terhadap terorisme, radikalisme, fundamentalisme yang dimulai dengan peristiwa 911, publik dunia seolah tersihir untuk anti dengan sebagian ajaran Islam yang dalam kaca mata barat sebagai ajaran radikal. Seperti jihad, khilafah, penerapan syariah, Islam kaffah dan lainnya.
Yang Perlu Diwaspadai
Penggunaan istilah moderat erat dikaitkan dengan al Quran surat al Baqarah 143.
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
"Dan yang demikian itu agar kalian menjadi umat yang adil -pertengahan- untuk menjadi saksi atas manusia dan supaya Rasul menjadi saksi atas kalian..."
Dalam ayat tersebut terdapat kata ummatan wasathan yang memiliki arti umat yang adil -pertengahan-. Adil dan berkeadilan ada dan hanya dengan Islam. Mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan menghantarkan pada keadilan. Karena adil adalah sesuatu yang diridhoi Allah subhanahu wa ta'ala. Dan akan tercapai dengan melaksanakan syariahNya.
Abdul Qadim Zalum masih dalam buku yang sama menjelaskan makna syar'i dari ayat tersebut bahwa umat Islam kelak akan menjadi saksi yang adil bagi umat-umat lainnya karena umat Islam telah menyampaikan risalah Islam kepada mereka. Meskipun berbentuk kalimat berita, namun ayat ini mengandung tuntutan (thulab) kepada umat Islam untuk menyampaikan Islam kepada umat lainnya. Sebagaimana Rasulullah yang juga akan menjadi saksi yang adil atas umat beliau. Karena beliau telah mendakwahkan Islam kepada mereka.
Jadi, diantara hal yang perlu diwaspadai dari moderasi Islam adalah munculnya upaya mempersepsi dan memilih-milih ajaran Islam sesuai kaca mata aqal manusia dengan kontek kekinian. Sehingga ajaran Islam yang dianggap tidak kekinian dicap negatif. Semisal ajaran berjilbab yang dianggap mengekang kebebasan manusia, tidak mendukung gender equality seperti hukum waris dalam Islam, atau juga sistem pemerintahan Islam dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Padahal, Islam diturunkan Allah subhanahu wa ta'ala dengan sempurna (QS Al Maidah:3), selalu bisa menjawab tantangan zaman dan sesuai fitrah manusia. Jika dilogika, manusia, alam dan kehidupan ini adalah ciptaan Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga ketika Islam diturunkan untuk manusia sudah pasti relevan mengatur seluruh sendi kehidupan manusia.
Berdasar uraian diatas, koreksi dari digulirkannya moderasi Islam, bahwa moderasi Islam bukan bagian ajaran Islam. Moderasi Islam mengandung racun yang tidak disadari umat Islam. Hakikatnya moderasi Islam adalah agenda kapitalis global untuk mereduksi ajaran Islam. Menjinakkan umat Islam sehingga tidak melakukan perlawanan terhadap perang peradapan, budaya, pemikiran yang dilakukan barat. Mengamini liberalisme diseluruh aspek kehidupan. Menjadikan Islam sebagai agama ritual semata seperti dimaksudkan oleh sekulerisme. Wallahua'lam bis showwab.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dipun Waos Piantun Kathah
-
Kamu, Pasti punya orang tua Ada bapak, ada ibu Senang pastinya kamu, memiliki kedua orang tua Tenang hidup bersama mereka Semua kebutuhan ...
-
Terhitung dari hari ini, Indonesia dipimpin oleh presiden dan wakil presiden baru. Pak Prabowo dan Pak Gibran. Baarakallaahu fiikum. Sebaga...
-
Presiden Jokowi menandatangani PP No 28 Tahun 2024 tentang kesehatan. Pada pasal 103 ayat 1 disebut upaya kesehatan sistem reproduksi anak s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar