يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Selasa, 18 Agustus 2020

SUDAH LAMA MERDEKA?

Bangsa ini sudah lama merdeka. Sejak 1945 hingga sekarang berarti sudah 75 tahun. Tiga perempat abad, lama ternyata. Periode waktu kemerdekaan yang panjang itu, separuh waktunya saya lewati.

Terlahir dengan Belanda, Jepang sudah tidak ada. Partai Komunis juga sudah dihapus dan haram berada dinegara berketuhanan Yang Maha Esa ini. Kata bapak ibu guru waktu itu merdeka adalah terbebasnya kita dari penjajahan bangsa asing, tidak lagi ada perang dengan Belanda maupun Jepang. Walaupun saat itu, Freeport sudah menggarap gunung emas di Irian Jaya. Walau pada waktu itu korupsi, kolusi dan nepotisme subur.

Saat era pencerahan tiba, tersadar. Semua yang ada di alam ini adalah ciptaan Allah subhanahu wa ta'ala. Aku, kamu adalah makhluknya Allah subhanahu wa ta'ala. Tugas di dunia adalah beribadah dan mentaati perintahNya, menjauhi laranganNya.

Merdeka bukan lagi saat tidak lagi diperangi secara fisik oleh manusia lainnya. Merdeka bukan hanya sekedar mentaati perintah. Merdeka bukan pula sekedar menjaring dan menyebarkan pemikiran. Merdeka bukan sekedar nyaman saat makan dan minum.

Merdeka itu. Secara fisik tidak lagi perang dengan siapapun. Bebas lahir batin dari penyembahan kepada selain Allah subhanahu wa ta'ala. Bebas dan menang dari gangguan makhluk yang nampak maupun tidak. Merdeka itu menempatkan ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dan mentaati perintah manusia lainnya selama tidak melanggar syariatNya. Merdeka itu ketika pemikiran yang diadopsi tidak menggeser pemikiran yang haq, dengan menempatkan aqidah Islam sebagai pijakannya. Merdeka itu perut bisa kenyang, bekerja nyaman, Dan sumberdaya alam tidak lagi dikelola asing, kebijakan politik juga tidak lagi pro asing dan aseng.

Berikutnya yang tidak kalah penting, merdeka itu tatkala terbebas dari jerat hutang. Jadi baik tataran personal maupun negara apabila masih terpaut dengan hutang, maka ia belum merdeka. Secara finansial belum merdeka. Secara lahiriah menjalani kehidupan ia sejatinya juga jadi belum bebas merdeka.

Jadi, hayuk kita cek, yang sudah lama merdeka itu apa saja dari diri dan negeri Indonesia ini? Secara personal mari dievaluasi. Sebagai rakyat mari memuhasabahi nasib bangsa Indonesia ini.

Saat sudah lama merasa merdeka ini bisa berubah dengan merdeka sebenarnya. Sebagai penutup Allah subhanahu wa ta'ala berfirman;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah RasulNya dan ulil amri diantara kalian. Maka jika ada perselisihan dalam suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah dan RasulNya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih baik dan lebih utama akibatnya" (QS. An Nisa: 59). Wallahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah